Dalam perjalanannya, masyarakat umum lebih mengenal PPS Betako Merpati Putih(Merpati Putih) karena kemampuan melakukan teknik pemukulan, pemecahan, penghancuran benda-benda keras atau dengan ilmu getarannya dapat membantu kaum tuna netra agar lebih hidup normal layaknya orang biasa, atau dengan metode pernafasannya dapat menyembuhkan berbagai penyakit dan dapat meningkatkan kebugaran seseorang. Namun dari hasil latihan untuk tujuan-tujuan di atas, ada salah satunya dapat diaplikasikan, di antaranya anggota tubuh yang dilatih dapat meredam pukulan baik langsung dengan tangan, kaki, dan badan maupun tidak langsung dengan
benda tertentu
(contohnya batang pompa, kayu, dan lain-lain) Metode pelatihan Merpati Putih
merupakan metode olahraga murni bukan karena ilmu sihir, puasa, ajimat dan
tidak ada mantera-mantera. Yang dibutuhkan adalah latihan senam pernafasan
dengan kondisi pada saat tertentu harus mengeluarkan nafas sebanyak mungkin dan
pada saat tertentu harus menghisap nafas sebanyakbanyaknya, yang ditahan di
dada dan ditekan ke bawah perut (pola pernafasan dasar) untuk beberapa saat.
Secara berkesinambungan dijalankan juga inti program latihan yang diarahkan
untuk mengaktifkan organ-organ tubuh melalui pengejangan otot (kontraksi) yang
diikuti penciptaan kondisi kekurangan oksigen (anaerobik). Dengan latihan ini
akan diperoleh :
1. Lancarnya peredaran
darah
2. Pengendoran syaraf
3. Pengaktifan metabolisme
4. Kelenturan tubuh
5. Memperkuat serabut otot
Pada latihan senam
pernafasan dilakukan juga program latihan konsentrasi dan penyaluran. Program
latihan ini diarahkan untuk melatih agar organ-organ tubuh dapat bekerjasama
menuruti kemauan otak. Organorgan tubuh dilatih untuk merasakan tandatanda
biologis yang diterima dan menyalurkannya ke arah anggota tubuh yang
dikehendaki untuk digunakan sebagai energi keluaran untuk keperluan internal
maupun ekternal.
Senam Pernafasan untuk Mendapatkan Tenaga
Secara garis besar
metode pelatihan dan pengolahan tenaga dari senam pernafasan di Merpati Putih
dapat dibedakan menjadi dua bagian, yaitu :
1. Senam Pernafasan
Pengolahan
Fungsi dari Senam
Pernafasan Pengolahan adalah membangkitkan tenaga yang berasal dari pusat
tenaga dan terletak di antara pusar dan kemaluan (ada yang menyebutnya
kundalini, prana, chi, dan lain sebagainya) selanjutnya disalurkan ke bagian
anggota badan yang dikehendaki. Pada Senam Pernafasan Pengolahan pola nafas
dilakukan dengan membuang nafas melalui mulut (berdesis), menahannya dalam
beberapa detik, lalu menarik nafas melalui hidung, menahannya di dada,
pindahkan ke perut, dan seterusnya. Setiap kondisi menahan nafas di dada
ataupun di perut disebut dengan saf. Lama setiap saf pada umumnya 5 sampai 7
detik. Batas maksimal 7 saf, artinya total menahan nafas menjadi 35 atau 49
detik, terdiri dari 4 saf dada serta 3 saf perut.
2. Senam Pernafasan
Pembinaan
Senam ini diarahkan
untuk pengaktifkan tenaga yang sudah di salurkan hasil dari proses Senam
Pernafasan Pengolahan dan selanjutnya dapat menggunakannya sesuai dengan tujuan
dari bentuk-bentuk Senam Pernafasan Pembinaan yang dilakukan. Pola Senam
Pernafasan Pembinaan berbeda dengan Senam Pernafasan Pengolahan, di dalam Senam
Pernafasan Pembinaan ini hanya dilakukan penahan nafas di dada saja, sedangkan
cara buang dan penarikan nafas sama dengan yang dilakukan pada Senam Pernafasan
Pengolahan. Setiap selesai Senam Pernafasan Pengolahan selalu dilanjutkan
dengan Senam Pernafasan Pembinaan, dengan maksud agar tenaga yag baru saja
dibangkitkan dapat
langsung diaktifkan. Sedangkan Senam Pernafasan Pembinaan dapat dilakukan tanpa
Senam Pernafasan Pengolahan terlebih dahulu, tentunya sesuai dengan tujuan
latihannya seperti hanya memelihara keberadaan tenaga agar siap difungsikan
setiap saat atau ditujukan untuk lebih memperlancar atau terbukanya tenaga
tersalur. Setiap materi Senam Pernafasan Pengolahan maupun Senam Pernafasan
Pembinaan, memiliki bentuk senam dan lintasan gerak yang berbeda dan
konsentrasi menjadi kunci pokok dari berhasilnya senam pernafasan untuk
menghasilkan tenaga yang diharapkan (maksimal), konsentrasi tersebut di
antaranya:
1. Konsentrasi pada
bentuk
Setiap bentuk senam
pernafasan memiliki tujuan khusus bagi bagian organ tubuh maupun otot tertentu.
Baik tidaknya suatu bentuk akan turut menentukan baik tidaknya laju tenaga untuk
mencapai bagian organ tubuh (lokasi) yang dikehendaki. misal untuk bentuk dasar
tangan harus dikepal dengan erat dan keras sehingga tidak ada lagi kekosongan
diantara kepalan jari tangan ketika memulai kekejangan, begitu juga dengan
bentuk kaki harus dipacul (ditekuk ke dalam) untuk melatih kekejangan pada kaki
dan tungkai-tungkainya sampai pada pinggul.
2. Konsentrasi pada
kekejangan
Di mana kekejangan
(kontraksi) dilakukan pada otot tertentu pada otot tertentu, maka disanalah
tenaga tersebut dihimpun, dengan kata lain tenaga yang disalurkan akan berakhir
pada otot yang dikejangkan dan semakin kuat otot dikejangkan berarti semakin
cepat oksigen (O 2) yang ada berkurang atau habis, dan selanjutnya berubah
menjadi tenaga (biokimia yang menjadi sumber tenaga lainnya setelah oksigen
habis/ATP). Sumber tenaga kedua itulah yang digunakan sebagai tenaga untuk
melakukan gerakan eksplosif guna mematahkan/menghancurkan/menahan benda keras
ataupun untuk keperluan lainnya. Dalam setiap latihan harus selalu
diingatkan agar
kekejangan ini terus dipertahankan, kadangkala baru setengah jalan dalam satu
bentuk pengolahan nafas kekejangan telah hilang sehingga hasil maksimal dari
latihan tidak diperoleh.
3. Konsentrasi pada
pola nafas
Pola nafas sudah jelas
merupakan aspek yang tidak dapat dikecilkan artinya, karena pola nafas ini
sangat menentukan hasil dari latihan dari fungsi senam pernafasan yang
dilakukan. Melatih ketiga konsentrasi tersebut secara bersamaan bukanlah
sesuatu yang mudah oleh karenanya ada suatu metode sederhana guna membantu
melatihnya yaitu
dengan cara :
Konsentrasilah dahulu latihan pada bentuk senamnya dengan tanpa melakukan
pengejangan dan pola nafas. Setelah seluruh bentuk senamnya dilakukan dengan
benar, dapat dilanjutkan dengan melatih kekejangan. Tentunya dengan terlebih
dahulu mengetahui otot-otot mana saja dari setiap bentuk senam yang
dilaksanakan menjadi porsi yang utama. Bila pengetahuan ini telah dipahami maka
akan membantu pada arah konsentrasi otot mana yang harus mendapatkan prioritas
mengejang. Kedua
latihan tersebut
(bentuk dan kekejangan) belum menggunakan pola nafas, masih
menggunakan nafas
biasa (normal). Setelah kedua konsentrasi itu benar-benar dikuasai dengan baik,
latihan dapat berlanjut pada berlatih konsentrasi pada pernafasan. Setelah
melaksanakan latihan pengolahan dan pembinaan dilanjutkan dengan latihan
konsentrasi dan penyaluran. Latihan konsentrasi ditujukan untuk melatih agar
organ-organ tubuh dapat bekerjasama menuruti kemauan otak. Dalam latihan ini
indikatornya adalah rasa. Organ-organ tubuh dilatih untuk merasakan
signal-signal biologis yang diterima dan menyalurkan getaran-getaran energi ke
seluruh anggota tubuh yang dikehendaki untuk digunakan sebagai energi keluaran
untuk memukul/ meredam serang dari luar, sehingga akhirnya bila di tahapan
latihan pertama (konsentrasi dan penyaluran) dimulai dari seluruh tubuh
walaupun nanti pemukulan/serangan hanya mengenai bagian tubuh tertentu, tetapi
pada tahap ini penyiapan hanya dilakukan pada bagian tubuh tertentu saja. Latihan
berikut yang tidak kalah pentingya atau bagian yang paling penting yaitu
latihan meditasi untuk menciptakan kondisi penyatuan dengan alam semesta. Bila
pada tahap pertama dan kedua merupakan penggalian potensi dari dalam diri
sepenuhnya, maka pada tahap ketiga ini sudah dilaksanakan suatu kondisi menyatu
dengan alam semesta. Latihan ini mengandung dua aspek yaitu aspek penyerapan
getaran energi alam dan aspek penyatuan sistem energi tubuh dan alam. Dengan
melakukan penyerapan ini akan membantu tubuh memiliki kemampuan terhadap
pemukulan atau bila diserang, sehingga tingkat kemampuannya lebih tinggi dari
hasil yang diperoleh dari latihan tahap pertama dan tahap kedua. Di Mepati
Putih, senam pernafasan diberikan sesuai dengan jenjang dan waktu lain dari
peserta latihan. Masing-masing tingkatan mendapatkan materi dan beban latihan
yang berbeda, demikian pula alat bantu yang digunakan. Semakin lama seseorang
berlatih senam pernafasan maka semakin besar beban latihan yang akan
diterimanya. Dengan latihan beban dan tekanan latihan yang terus meningkat dan
terus bertambah berat akan berdampak pada kemampuan kejiwaan dan percaya diri
dalam menghadapi tekanan ataupun mengurangi rasa sakit Alat bantu yang
digunakan sesuai jenjang tingkatan seseorang adalah: seikat bambu raut, 2 (dua)
buah bata press, 2 (dua ) buah pot 15 cm, 1(satu) buah pot 30 cm, halter 14 kg,
halter beban tengah 14 kg, 2 gondewa (busur) panjang sekitar 160 cm, dan
peralatan lain.
Menahan Serangan
dengan Hasil Latihan
Kemampuan anggota
badan atau bagian tubuh tertentu untuk tahan terhadap pukulan ataupun tumbukan
dari benda lainnya, merupakan salah satu wujud dari hasil latihan pernafasan
yang mengarah pada kemampuan tubuh untuk meredam pukulan ataupun tendangan
yaitu dengan cara :
Sikap badan
- kaki dibuka lebar dengan telapak kaki sejajar, kedua lutut ditekuk.
- kedua tangan disimpan di samping pinggang dengan mengepal padat sehingga berbentuk kuda-kuda tengah sedang.
Cara Pernafasan
- Setelah kuda-kuda tengah sedang disiapkan dengan benar maka konsentrasi terhadap bentuk dan kekejangan seluruh otot sudah di mulai.
- Mengeluarkan nafas dengan cara berdesis dari mulut (hembuskan nafas sampai habis) dengan perut dikempiskan, tahan sebentar, kemudian menarik nafas dari hidung (menarik nafas sebanyak-banyaknya dengan menggunakan bagian tengah dan atas paruparu, perut tetap kempis dan rongga dada diisi penuh dengan oksigen sehingga dada membusung.
- Setelah oksigen ada di posisi dada selama lebih kurang lima detik, sekat rongga badan (difragma) tahan ke bawah sehingga posisi nafas ada pada perut. Pada proses ini konsentrasi terhadap nafas sudah berlangsung. Lamanya nafas di perut adalah sama yaitu lebih kurang lima detik. Kemudian posisi nafas kembalikan ke atas, tetapi bukan ke dada melainkan konsentrasi pada rongga badan.
- Setelah posisi nafas ada di sekat rongga badan, demikian pula konsentrasi kekejangan dipusatkan di diafragma tersebut, bersama dengan semakin kuatnya kekejangan, kedua tangan yang mengepal dibuka secara perlahan-lahan sehingga membentuk telapak tangan terbuka dan menekuk ke bawah, selanjutnya didorong ke depan dengan sedikit mengarah turun ke bawah dan tangan membentuk silang di depan (tangan kanan di atas)
- Saat tangan mengejang di depan, pengejangan terus dilakukan dan konsentrasi pada bagian yang akan menjadi sasaran.
- Bila pukulan sudah selesai maka posisi nafas kembalikan ke dada, dan buang kembali dengan berdesis, dengan kekejangan tetap dipertahankan.
- Setelah selesai membuang nafas, kendurkan kekejangan secara perlahanlahan.
Bentuk latihan ini
adalah salah satu dari bentuk-bentuk latihan lainnya, jadi untuk mendapatkan
kemampuan yang maksimal haruslah dilakukan bentuk latihan lainnya. Yang penting
ketika melakukan kekejangan salah satu otot maupun antar sendi seakanakan
bersatu menjadi satu kesatuan, tentunya dengan konsentrasi pada kekejangan,
otot, dan pernafasan.
Pemukulan Benda Keras
Ada beberapa faktor yang menentukan dalam
pematahan benda keras (batang pompa, kikir, beton, dan sebagainya). Pertama
adalah faktor benda yaitu ukuran, bentuk,
elastisitas, dan
ambang kerapatan gaya dari sasaran. Kedua adalah faktor pemukul, dalam hal ini
adalah tangan manusia. Lebih rinci lagi bila tangan dibagi atas berat,
kecepatan, dan kekakuan/kekuatan otot. Melalui latihan yang terencana, teratur,
dan terarah seperti aerobik dan anaerobik dengan metode pengolahan dan
pembinaan serta latihan fisik lainnya otot akan terlatih menjadi cepat, kuat
dan liat. Apabila melakukan pemukulan/ pemecahan/pematahan akan lebih banyak
menghasilkan lebih banyak gaya mekanis dan mengurangi kerugian akibat perubahan
bentuk pada saat terjadi tumbukan. Untuk meningkatkan kemampuan teknik
mematahkan benda keras harus dikembangkan teknik-teknik yang dapat mengurangi
kerugian akibat perubahan bentuk tangan.
Bagaimana Menahan
Serangan dengan Mendadak
Apabila kita diserang secara mendadak oleh seseorang dengan menggunakan suatu alat bantu, seperti pompa, kayu, dan bendalainnya. Pada saat bersamaan kita tidak siap untuk menghindar dari serangan tersebut, maka secara mendadak kita akan menahan serangan tersebut dengan menggunakan tangan, kaki, atau badan kita. Apabila tubuh telah terlatih, secara otomatis tubuh akan bereaksi terhadap serangan tersebut, sehingga apabila serangan sampai pada tubuh maka dengan tidak sadar/naluri akan menarik nafas, tubuh akan ikut mengejang, dan apabila tubuh lebih kuat (terlatih) maka serangan benda keras dapat kita patahkan. Tentunya hal ini lebih baik apabila mempunyai suatu keahlian dalam beladiri. Kesemua itu dapat terjadi apabila setiap saat melakukan latihan-latihan beladiri sehingga secara tidak sadar otak telah terprogram untuk melakukan setiap gerakan sehingga bila diserang oleh musuh tidak dipikirkan lagi harus memakai teknik beladiri apa dan teknik pernafasan yang bagaimana. Semuanya akan mengalir sesuai dengan naluri yang dilatih di Merpati Putih. Merpati Putih melatih anggotanya tidak hanya menguasai teknik pernafasan saja akan tetapi juga teknik beladirinya. Apabila hanya mempelajari teknik pernafasan saja tanpa dapat membela diri sama saja dengan ular mencari penggebuk apabila menghadapi/ diserang lawan. Dengan latihan yang seimbang antara pernafasan, teknik beladiri, dan stamina serta mental yang baik menjadikan seorang pesilat Merpati Putihselalu siap menghadapi lawan yang bagaimanapun. Satu hal yang perlu diperhatikan bahwa pada posisi yang dilatih memukul/ menyerang jauh lebih rendah resikonya daripada posisi yang dipukul/diserang, sehingga jangan sekali-kali mencobanya bila pematahan batang pompa rangkap sepuluh ke paha, pematahan kikir rangkap 5 dengan teknik keprukan pematahan beton rangkap 4 dengan teknik ujung siku ke bawah memang belum siap secara utuh.
Keyakinan dalam Berlatih
Latihan-latihan di atas dapat berhasil apabila dalam pelaksanaannya diikuti dengan keyakinan yang kuat dari dalam diri. Sedikit saja ada rasa ragu untuk melaksanakan pemukulan/dipukul benda keras ke badan akan berakibat fatal ke tubuh apalagi bagian tubuh sasaran memang rentan untuk menerima benturan yang sangat kuat dan secara tiba-tiba. Kenapa anggota Merpati Putih dapat melakukan teknik-teknik tersebut, hal ini dikarenakan telah terlatihnya tubuh akibat dari Senam Pernafasan Pengolahan dan Pembinaan sehingga tubuh siap untuk menerima suatu benturan/serangan. Senam Pernafasan Pengolahan dan Pembinaan merupakan suatu bentuk latihan yang harus dilalui dalam setiap tingkatan dan latihan di Merpati Putih. Saat melakukan senam pernafasan secara sadar kita memaksa tubuh untuk menerima beban yang berlebih, yang dimaksud beban disini adalah menahan nafas di dada lalu di tekan ke bawah perut dengan berulang-ulang serta ditambah lagi dengan alat bantu latihan yang digunakan. Sangat sulit memang dalam pelaksanakannya, oleh karena itu diperlukan kesabaran dan ketekunan untuk berlatih. Selamat berlatih!!
Apabila kita diserang secara mendadak oleh seseorang dengan menggunakan suatu alat bantu, seperti pompa, kayu, dan bendalainnya. Pada saat bersamaan kita tidak siap untuk menghindar dari serangan tersebut, maka secara mendadak kita akan menahan serangan tersebut dengan menggunakan tangan, kaki, atau badan kita. Apabila tubuh telah terlatih, secara otomatis tubuh akan bereaksi terhadap serangan tersebut, sehingga apabila serangan sampai pada tubuh maka dengan tidak sadar/naluri akan menarik nafas, tubuh akan ikut mengejang, dan apabila tubuh lebih kuat (terlatih) maka serangan benda keras dapat kita patahkan. Tentunya hal ini lebih baik apabila mempunyai suatu keahlian dalam beladiri. Kesemua itu dapat terjadi apabila setiap saat melakukan latihan-latihan beladiri sehingga secara tidak sadar otak telah terprogram untuk melakukan setiap gerakan sehingga bila diserang oleh musuh tidak dipikirkan lagi harus memakai teknik beladiri apa dan teknik pernafasan yang bagaimana. Semuanya akan mengalir sesuai dengan naluri yang dilatih di Merpati Putih. Merpati Putih melatih anggotanya tidak hanya menguasai teknik pernafasan saja akan tetapi juga teknik beladirinya. Apabila hanya mempelajari teknik pernafasan saja tanpa dapat membela diri sama saja dengan ular mencari penggebuk apabila menghadapi/ diserang lawan. Dengan latihan yang seimbang antara pernafasan, teknik beladiri, dan stamina serta mental yang baik menjadikan seorang pesilat Merpati Putihselalu siap menghadapi lawan yang bagaimanapun. Satu hal yang perlu diperhatikan bahwa pada posisi yang dilatih memukul/ menyerang jauh lebih rendah resikonya daripada posisi yang dipukul/diserang, sehingga jangan sekali-kali mencobanya bila pematahan batang pompa rangkap sepuluh ke paha, pematahan kikir rangkap 5 dengan teknik keprukan pematahan beton rangkap 4 dengan teknik ujung siku ke bawah memang belum siap secara utuh.
Keyakinan dalam Berlatih
Latihan-latihan di atas dapat berhasil apabila dalam pelaksanaannya diikuti dengan keyakinan yang kuat dari dalam diri. Sedikit saja ada rasa ragu untuk melaksanakan pemukulan/dipukul benda keras ke badan akan berakibat fatal ke tubuh apalagi bagian tubuh sasaran memang rentan untuk menerima benturan yang sangat kuat dan secara tiba-tiba. Kenapa anggota Merpati Putih dapat melakukan teknik-teknik tersebut, hal ini dikarenakan telah terlatihnya tubuh akibat dari Senam Pernafasan Pengolahan dan Pembinaan sehingga tubuh siap untuk menerima suatu benturan/serangan. Senam Pernafasan Pengolahan dan Pembinaan merupakan suatu bentuk latihan yang harus dilalui dalam setiap tingkatan dan latihan di Merpati Putih. Saat melakukan senam pernafasan secara sadar kita memaksa tubuh untuk menerima beban yang berlebih, yang dimaksud beban disini adalah menahan nafas di dada lalu di tekan ke bawah perut dengan berulang-ulang serta ditambah lagi dengan alat bantu latihan yang digunakan. Sangat sulit memang dalam pelaksanakannya, oleh karena itu diperlukan kesabaran dan ketekunan untuk berlatih. Selamat berlatih!!
Terimakasih ilmunya ms. Salam perguruan.
BalasHapusTerimakasih ilmunya ms. Salam perguruan.
BalasHapus