Dalam beladiri, unsur
teknik pembelaan merupakan bagian yang sangat penting dalam setiap jenis
beladiri. Namun, jika dipandang sebagai suatu sistem yang utuh, masing-masing
beladiri pada umumnya dilengkapi dengan teknik serangan di samping belaan. Beladiri
yang bersifat defensif, biasanya selalu menunggu serangan lawan daripada
melakukan serangan terlebih dahulu. Dalam mengantisipasinya, dapat kita lihat
berbagai cara dilakukan agar serangan tersebut dapat digagalkan.
Setiap beladiri memiliki teknik belaan tersendiri dalam
mengantisipasi setiap serangan. Teknik belaan yang digunakan bergantung pada
jenis serangan yang dilancarkan oleh lawan. Di samping itu, falsafah beladiri
yang dianut turut pula mempengaruhi jenis belaan yang diterapkan oleh masing-masing
praktisi beladiri. Sebelum membahas lebih jauh mengenai teknik belaan, terlebih
dahulu kita kategorikan berbagai macam serangan yang mungkin dilancarkan oleh
lawan. Pada umumnya jenis serangan yang sering dipergunakan dalam suatu
perkelahian adalah sebagai berikut:
1. Pukulan, yaitu segala jenis serangan dengan cara membenturkan salah satu
bagian tangan ke arah sasaran.
2. Tendangan, yaitu segala jenis serangan dengan cara membenturkan salah satu
bagian kaki ke arah sasaran.
3. Jatuhan atau bantingan, yaitu segala jenis serangan dengan maksud
menghilangkan keseimbangan dan menjatuhkan lawan.
4. Tangkapan, cengraman, kuncian, dan patahan, yaitu segala jenis serangan agar
lawan tidak leluasa melakukan serangan atau belaan, pada kondisi tertentu dapat
mengakibatkan bagian tubuh patah.
Jenis Belaan
Berdasarkan jenis serangan tersebut diatas, maka terdapat jenis belaan yang
pada umumnya dapat dibagi menjadi beberapa kategori:
1. Tangkisan, yaitu usaha seseorang dengan menggunakan anggota tubuhnya untuk
menggagalkan serangan lawan yang tertuju pada sasaran, baik dengan menahan atau
membelokkannya. Pada teknik tangkisan terdapat proses kontak dengan tubuh
lawan. Jenis serangan yang dapat digagalkan dengan teknik tangkisan di
antaranya adalah pukulan dan tendangan. Bagian tubuh yang biasa digunakan untuk
menangkis adalah tangan dan kaki.
2. Hindaran , yaitu usaha seseorang dengan menggunakan langkah ke berbagai arah
untuk memindahkan titik sasaran yang menjadi tujuan serangan lawan. Dengan
teknik ini tidak ada proses kontak dengan tubuh lawan. Jenis serangan yang
dapat digagalkan dengan teknik hindaran di antaranya adalah pukulan, tendangan,
dan sapuan.
3. Elakan, yaitu usaha seseorang dengan menggunakan kelenturan badannya ke
berbagai arah tanpa menggunakan langkah untuk memindahkan titik sasaran yang
menjadi tujuan serangan lawan. Dengan teknik ini tidak ada proses kontak dengan
tubuh lawan. Jenis serangan yang dapat digagalkan dengan teknik hindaran di
antaranya adalah pukulan dan tendangan.
4. Lepasan , yaitu usaha seseorangdengan menggunakan berbagai cara untuk
melepaskan diri dari pegangan, tangkapan, cengkraman, atau kuncian lawan.
5. Redaman, yaitu usaha seseorang untuk meminimalkan cedera akibat dibanting
atau dijatuhkan oleh lawan serta mencegah terjadinya cedera agar dapat
menghadapi serangan lanjutan lawan dalam kondisi yang menguntungkan.
6. Pengendalian, yaitu usaha seseorang untuk menggagalkan serangan lawan dengan
mengubah suatu posisi ke posisi lain yang lebih menguntungkan. Jenis serangan
yang dapat digagalkan dengan teknik pengendalian adalah jatuhan, bantingan,
tangkapan, dan kuncian. Jenis belaan ini sering ditemukan pada beladiri yang
menggunakan teknik menempel. Dari keenam kategori tersebut, pada pelaksanaannya
seringkali terjadi kombinasi satu sama lain.