Kamis, 25 April 2013

PENGUMUMAN


PENGUMUMAN
Dibuka pendaftaran Anggota Baru Pencak Silat PPS BETAKO  “ Merpati Putih “ Cabang Tegal , Di Kelompok Latihan ( Kolat ) SMK Negeri 2 Tegal Mulai :
Tanggal                                : 1 Mei s/d 31 Agustus 2013
Waktu Pendaftaran         : Tiap Hari Selasa , Kamis dan Sabtu Jam 16.00 s/d 17.30 WIB
Tempat                                 : Sekretariat MP KOLAT SMK NEGERI 2 TEGAL
Kepada                                 :  1. Mas Wahyono Hp 085726780461
                                                   2. Mas Hozan Hp 085742258276
                                                   3. Mas Rizkie Hp 089667059943
                                                   4. Mba Desi Hp 085742133011
Hari Latihan                       : SELASA , KAMIS dan SABTU  Jam 15.30 s/d 17.30
Tempat Latihan                 : Lapangan dan Aula SMK Negeri 2

Syarat Pendaftaran         :
·        Calon Peserta hadir sendiri ke sekretariat untuk mengisi formulir pendaftaran
·        Biaya pendaftaran sebesar Rp 15.000
·        Iuran Bulanan Untuk Pelajar atau Umum Rp 10.000/bulan
·        Berbadan Sehat
·        Calon Peserta dari tingkat ( SMP/MTs/SMA/SMK/MA ) dan Umum Usia 12 tahun – 35 tahun

Pendaftaran Untuk Pelajar Di Smk Negeri 2
Pendaftaran Untuk Umur 20 ke Atas Di Kolat UPS ( Minggu jam 8 pagi )

Demikian pengumuman ini diberitahukan untuk menjadi tahu dan maklum adanya.

Merpati Putih

Pendahuluan
Merpati Putih adalah Perguruan Pencak Silat yang ilmiah, tidak ada mantra dan klenik. Semua realitas dan logis. Kemampuan pesilat Merpati Putih mematahkan benda-benda keras seperti kikir, baja, gagang pompa, pipa beton, dsb. didapat dari zat yang disebut Adenose Triposphat (ATP).
Setiap saat kita melakukan suatu kegiatan yang tidak kita sadari yaitu bernapas. Menghirup napas bisa dikatakan sebagai usaha membersihkan paru-paru. Peristiwa pernapasan melibatkan oksigen (zat asam), sehingga terjadilah peristiwa kimiawi yang disebut oksidasi dan menimbulkan panas atau energi.
Dalam teori listrik, kekurangan satu elektron dari satu atom akan menimbulkan gaya listrik. Ketika kita menghirup napas yang kemudian ditahan, akan terjadi pula kekurangan zat asam. Pada saat berlangsung kekurangan ini, timbul suatu zat baru yang sangat aktif untuk membantu mempercepat pengulangan peristiwa kimiawi tadi. Zat ini dikenal sebagai Adenose Triposphat atau disingkat ATP. Tenaga yang ditimbulkan ATP ini adalah 5 kali tenaga yang dihasilkan oleh peristiwa oksidasi itu sendiri.
Untuk mendapatkan ATP diperlukan syarat-syarat, seperti penegangan otot, kemudian digabungkan dengan kemampuan psikis dan biologis. Kalau proses oksidasi terus berulang dengan cepat maka akan timbul getaran. Getaran bisa ditingkatkan frequensinya bila kita mengenal ciri-cirinya.
Teknik getaran inilah yang dimanfaatkan Merpati Putih untuk memecahkan benda-benda keras seperti balok es, batang pompa dragon, beton cor, kikir atau per mobil.
Dengan mengirim getaran lewat tangan, kaki atau kepala akan mempengaruhi susunan molekul pada benda yang akan dipatahkan. Pada saat molekul pada garis yang kita jadikan sasaran itu berada dalam keadaan labil, maka sasaran itu kita hantam. Jadi yang terpenting disini bukan kekuatan tetapi momentum pukulan.
Dengan alat yang disebut osciloscope telah berhasil dideteksi lima macam getaran yang ada pada murid Merpati Putih. Sedangkan menurut Dewan Guru masih ada getaran keenam, tetapi masih dalam taraf pengujian. Apakah getaran keenam ini merupakan “Senjata Pamungkas” dari MP kita tunggu saja kiprah Merpati Putih lebih lanjut.

Teknik mematahkan


Teknik mematahkan dan memecahkan benda keras tidak lagi identik dengan Karate seperti halnya di tahun 70- 80-an. Hal ini terjadi karena pada sekitar tahun 70-an salah satu perguruan silat juga melakukan teknik pemukulan benda yang diikuti juga dengan perguruan-perguruan lainnya. Pematahan dan pemecahan dapat dijelaskan secara lebih ilmiah, sebagai berikut :

Benda Keras
Contoh, benda keras, balok beton dengan panjang 40 cm, lebar 15 cm, dan tebal 5 cm. Bila kedua ujung beton ini disangga dan dipukul titik tengahnya maka diperlukan energi sembilan joule, hal ini sama dengan energi benda yang dihasilkan bila benda seberat satu kg dijatuhkan dari ketinggian 90 cm. Walaupun balok beton ini kelihatan keras dan kaku, namun menurut ilmu mekanika balok beton memiliki sedikit kelenturan. Demikian pula dengan balok es, kikir atau lempengan besi baja. Per mobil termasuk mempunyai kelenturan yang lebih tinggi. Kelenturan sangat mempengaruhi proses patahnya benda dan proses tumbukan antara tangan dan benda.

Tangan
Tangan dibagi atas telapak, hasta, pergelangan, dan siku. Pada proses tumbukan sebagian tenaga terserap oleh kelenturan otot. Secara sederhana dibayangkan bahwa tenaga yang diserap oleh perubahan bentuk otot menyerupai dengan tenaga untuk membengkokkan lengan seseorang yang sedang dikejangkan. Sejumlah tenaga pada proses tumbukan telah digunakan
 untuk mengubah bentuk otot pada sisi telapak serta otot-otot lainnya pada telapak, pergelangan, dan siku. Tulang manusia sebenarnya sangat kuat, menurut ilmu mekanika, tulang manusia dapat menanggung kerapatan gaya (stress) sampai empat puluh kali lipat dibandingkan beton.



Tumbukan
Menurut Newton gaya yang terjadi adalah sama dengan massa benda dikali percepatan. Pada waktu tangan menumbuk benda, kecepatan tangan berubah dari kecepatan maksimum menjadi berhenti karena menumbuk benda. Makin besar perubahan kecepatan (perlambatan), makin besar pula gaya yang dihasilkan. Menurut percobaan Feld, Nair, dan Wilk, perlambatan ini dapat mencapai 3.500 meter per detik kuadrat, sehingga mampu menghancurkan beton. Pada saat beton tertumbuk, bentuknya berubah menjadi melengkung. Karena bentuknya melengkung maka bagian atas dari beton menjadi pendek, sedangkan bagian bawah menjadi panjang. Pertambahan panjang bagian bawah menimbulkan gaya tarikan sampai pada suatu saat di mana kerapatan gaya yang terjadi melampaui ambang kerapatan gaya ( breaking stress) beton. Pada saat itulah bagian bawah beton pecah. Sedikit sisa tenaga pada tangan sudah cukup untuk melanjutkan pemecahan beton sampai ke permukaan atasnya.

Pemukulan Benda Keras
Ada beberapa faktor yang menentukan dalam pematahan benda keras. Pertama adalah faktor benda yaitu ukuran, bentuk, elastisitas, dan ambang kerapatan gaya dari sasaran. Kedua adalah faktor pemukul, dalam hal ini adalah tangan manusia. Lebih rinci lagi bila tangan dibagi atas berat, kecepatan, dan kekakuan/kekuatan otot. Melalui latihan yang terencana, teratur, dan terarah seperti aerobik dan anaerobik dengan metode-metode tertentu otot akan terlatih menjadi cepat, kuat, dan liat. Sehingga pukulan untuk pematahan yang dilakukan akan menghasilkan lebih banyak gaya mekanis dan mengurangi kerugian akibat perubahan bentuk pada saat terjadi tumbukan. Untuk meningkatkan kemampuan teknik mematahkan benda keras harus dikembangkan teknik teknik yang dapat mengurangi kerugian akibat perubahan bentuk tangan, seperti misalnya punggung siku datar (tangan ditekuk perkenaannya adalah punggung siku tangan). Dengan punggung siku maka kerugian akibat perubahan bentuk tangan dan punggung tangan dapat dikurangi. Selain itu harus pula meningkatkan kecepatan pukulan supaya didapat gaya yang lebih besa

Rabu, 24 April 2013

Prinsip Jogging


Prinsip jogging atau berlari sebagai cara unruk memahirkan beladiri tidaklah sama dengan prinsip berlari marathon. Walaupun aktifitasnya sederhana tetapi berlari merupakan aspek penting dalam seni beladiri. Seorang petarung membutuhkan latihan lari untuk sirkulasi udara yang ada dalam tubuh dan untuk pembakaran energi. Karena, banyaknya kandungan oksigen yang tersimpan pada diri seorang petarung akan menentukan persediaan energi dan kekuatan tubuh dalam sebuah pertarungan.

Dengan berlari kita dapat mengkondisikan tubuh untuk mengatur energi yang ada dalam jangka waktu lama dan dapat berperan dalam memulihkan tenaga dalam waktu cepat. Tujuan latihan jogging atau berlari dalam ilmu beladiri adalah untuk:

1. Mampu memiliki tenaga eksplosif,
2. Meningkatkan daya tahan tubuh,
3. Meningkatkan kecepatan.
4. Melatih gerakan tubuh agar efektif dan harmonis.
5. Memperoleh kemampuan beladiri.
6. Menghindari serangan.
7. Melatih kegesitan gerakan kaki.
8. Menurunkan berat badan dan memelihara kesehatan.
9. Meditasi.
10. Menambah kepercayaan diri.

Hanya Perlu Waktu Sebentar
Sebenarnya hanya dibutuhkan waktu 10- 30 detik hingga 3 menit untuk latihan berlari jarak pendek dan 12-45 menit untuk latihan jarak jauh. Jika mengacu pada standar aerobik, seseorang akan mampu melakukan aerobik dan mencapai target selama 12 menit. Jangka waktu tersebut tidak termasuk pemanasan dan pemulihan. Lebih banyak otot yang bergerak, maka waktu pencapaian target maksimal akan lebih singkat. Contohnya adalah loncat tali dan mendayung dapat meraih target maksimal hanya dalam jangka waktu 1 menit Jika tujuan jogging adalah untuk menurunkan berat badan maka dibutuhkan waktu berlari selama 12 menit untuk mencapai target sehingga dapat membakar lemak dengan efisien. Prinsip berlari dalam ilmu beladiri adalah seringnya latihan berlari bukan lamanya waktu berlari. Dengan kata lain akan lebih efektif dengan berlari 12 menit 6 kali seminggu daripada berlari 30 menit 3 kali seminggu.


Perlu Keyakinan Kuat
 
Untuk mengukur kegiatan berlari atau jogging anda tidak mengukur intensitas waktu atau kecepatan berlari tetapi yang digunakan adalah denyut nadi. Hal ini disebabkan jantung adalah indikator terbaik dalam mengukur adaptasi tubuh saat berlari. Untuk mendeteksinya, anda dapat meraba detak jantung pada nadi atau menggunakan monitor jantung untuk melihat target zona latihan yang telah dilakukan. Ada beberapa rumus untuk menghitung zona detak jantung. Salah satu yang biasa digunakan adalah 220 denyut per menit, dikurangi dengan usia anda. Hasil jumlah denyutan per menit itulah yang dijadikan dasar untuk mendapatkan target maksimal. Ini yang disebut target aerobik pribadi anda. Untuk penjagaan anda harus hati-hati jangan mengambil target yang terlalu tinggi. Setelah anda melampaui 60% target latihan, yaitu 60% dari detak jantung target standar aerobik berarti anda sudah melewati zona pembakaran lemak. Sediakan waktu lebih dari 12 menit dalam satu sesi. Jika anda mampu melampaui target 70% latihan, berarti anda memasuki target latihan untuk beladiri. Jika anda mampu meraih target 80% atau lebih, maka anda berada pada zona latihan yang diperuntukkan bagi petarung. Zona latihan ideal adalah 60-80% dari target standar aerobik. Jangan melampaui zona 85% meskipun anda masih merasa mampu. Sedangkan target zona detak jantung yang dapat dijadikan patokan adalah:
0 -25% : Pemanasan
25-50% : Pemulihan

Selasa, 23 April 2013

lebih mengenal PPS Betako Merpati Putih(Merpati Putih)



Dalam perjalanannya, masyarakat umum lebih mengenal PPS Betako Merpati Putih(Merpati Putih) karena kemampuan melakukan teknik pemukulan, pemecahan, penghancuran benda-benda keras atau dengan ilmu getarannya dapat membantu kaum tuna netra agar lebih hidup normal layaknya orang biasa, atau dengan metode pernafasannya dapat menyembuhkan berbagai penyakit dan dapat meningkatkan kebugaran seseorang. Namun dari hasil latihan untuk tujuan-tujuan di atas, ada salah satunya dapat diaplikasikan, di antaranya anggota tubuh yang dilatih dapat meredam pukulan baik langsung dengan tangan, kaki, dan badan maupun tidak langsung dengan
benda tertentu (contohnya batang pompa, kayu, dan lain-lain) Metode pelatihan Merpati Putih merupakan metode olahraga murni bukan karena ilmu sihir, puasa, ajimat dan tidak ada mantera-mantera. Yang dibutuhkan adalah latihan senam pernafasan dengan kondisi pada saat tertentu harus mengeluarkan nafas sebanyak mungkin dan pada saat tertentu harus menghisap nafas sebanyakbanyaknya, yang ditahan di dada dan ditekan ke bawah perut (pola pernafasan dasar) untuk beberapa saat. Secara berkesinambungan dijalankan juga inti program latihan yang diarahkan untuk mengaktifkan organ-organ tubuh melalui pengejangan otot (kontraksi) yang diikuti penciptaan kondisi kekurangan oksigen (anaerobik). Dengan latihan ini akan diperoleh :

1. Lancarnya peredaran darah

2. Pengendoran syaraf

3. Pengaktifan metabolisme

4. Kelenturan tubuh

5. Memperkuat serabut otot

Pada latihan senam pernafasan dilakukan juga program latihan konsentrasi dan penyaluran. Program latihan ini diarahkan untuk melatih agar organ-organ tubuh dapat bekerjasama menuruti kemauan otak. Organorgan tubuh dilatih untuk merasakan tandatanda biologis yang diterima dan menyalurkannya ke arah anggota tubuh yang dikehendaki untuk digunakan sebagai energi keluaran untuk keperluan internal
maupun ekternal.


Senam Pernafasan untuk Mendapatkan Tenaga

Secara garis besar metode pelatihan dan pengolahan tenaga dari senam pernafasan di Merpati Putih dapat dibedakan menjadi dua bagian, yaitu :

Senin, 22 April 2013

Pencak Silat


Dalam beladiri, unsur teknik pembelaan merupakan bagian yang sangat penting dalam setiap jenis beladiri. Namun, jika dipandang sebagai suatu sistem yang utuh, masing-masing beladiri pada umumnya dilengkapi dengan teknik serangan di samping belaan. Beladiri yang bersifat defensif, biasanya selalu menunggu serangan lawan daripada melakukan serangan terlebih dahulu. Dalam mengantisipasinya, dapat kita lihat berbagai cara dilakukan agar serangan tersebut dapat digagalkan.
Setiap beladiri memiliki teknik belaan tersendiri dalam mengantisipasi setiap serangan. Teknik belaan yang digunakan bergantung pada jenis serangan yang dilancarkan oleh lawan. Di samping itu, falsafah beladiri yang dianut turut pula mempengaruhi jenis belaan yang diterapkan oleh masing-masing praktisi beladiri. Sebelum membahas lebih jauh mengenai teknik belaan, terlebih dahulu kita kategorikan berbagai macam serangan yang mungkin dilancarkan oleh lawan. Pada umumnya jenis serangan yang sering dipergunakan dalam suatu perkelahian adalah sebagai berikut:

1. Pukulan, yaitu segala jenis serangan dengan cara membenturkan salah satu bagian tangan ke arah sasaran.
2. Tendangan, yaitu segala jenis serangan dengan cara membenturkan salah satu bagian kaki ke arah sasaran.
3. Jatuhan atau bantingan, yaitu segala jenis serangan dengan maksud menghilangkan keseimbangan dan menjatuhkan lawan.
4. Tangkapan, cengraman, kuncian, dan patahan, yaitu segala jenis serangan agar lawan tidak leluasa melakukan serangan atau belaan, pada kondisi tertentu dapat mengakibatkan bagian tubuh patah.

Jenis Belaan

Berdasarkan jenis serangan tersebut diatas, maka terdapat jenis belaan yang pada umumnya dapat dibagi menjadi beberapa kategori:

1. Tangkisan, yaitu usaha seseorang dengan menggunakan anggota tubuhnya untuk menggagalkan serangan lawan yang tertuju pada sasaran, baik dengan menahan atau membelokkannya. Pada teknik tangkisan terdapat proses kontak dengan tubuh lawan. Jenis serangan yang dapat digagalkan dengan teknik tangkisan di antaranya adalah pukulan dan tendangan. Bagian tubuh yang biasa digunakan untuk menangkis adalah tangan dan kaki.
2. Hindaran , yaitu usaha seseorang dengan menggunakan langkah ke berbagai arah untuk memindahkan titik sasaran yang menjadi tujuan serangan lawan. Dengan teknik ini tidak ada proses kontak dengan tubuh lawan. Jenis serangan yang dapat digagalkan dengan teknik hindaran di antaranya adalah pukulan, tendangan, dan sapuan.
3. Elakan, yaitu usaha seseorang dengan menggunakan kelenturan badannya ke berbagai arah tanpa menggunakan langkah untuk memindahkan titik sasaran yang menjadi tujuan serangan lawan. Dengan teknik ini tidak ada proses kontak dengan tubuh lawan. Jenis serangan yang dapat digagalkan dengan teknik hindaran di antaranya adalah pukulan dan tendangan.
4. Lepasan , yaitu usaha seseorangdengan menggunakan berbagai cara untuk melepaskan diri dari pegangan, tangkapan, cengkraman, atau kuncian lawan.
5. Redaman, yaitu usaha seseorang untuk meminimalkan cedera akibat dibanting atau dijatuhkan oleh lawan serta mencegah terjadinya cedera agar dapat menghadapi serangan lanjutan lawan dalam kondisi yang menguntungkan.
6. Pengendalian, yaitu usaha seseorang untuk menggagalkan serangan lawan dengan mengubah suatu posisi ke posisi lain yang lebih menguntungkan. Jenis serangan yang dapat digagalkan dengan teknik pengendalian adalah jatuhan, bantingan, tangkapan, dan kuncian. Jenis belaan ini sering ditemukan pada beladiri yang menggunakan teknik menempel. Dari keenam kategori tersebut, pada pelaksanaannya seringkali terjadi kombinasi satu sama lain.